MAKAM DATUK PAKKALIMBUNGAN
22.57 Posted In MAKAM PAKKALIMBUNGANG Edit This 7 Comments »Makam ini terletak di Kelurahan Bontosunggu Kecamatan Bissappu, sekitar 2 km dari ibukota Bantaeng, makam ini masih terawat dan banyak dikunungi oleh masyarakat di dalam maupun diluar kabupaten, dari jalan dekat Kantor Camat Bissappu, para pengunjung yang data harus memarkir kendaraanya sekitar 700 meter sebelu, sampai di lokasi makam. Setelah itu mereka yang datang ke sana biasanya untuk berziarah atau melepas nazar.
Setiap hari, makam I ni ramai dikunjungi orang pada hari minggu, para pengunjung yang dating sangat antusias bahkan jumlahnya mencapai ratusan orang. Mereka dating bersama keluarganya diwaktu pagi dan pulang pada siang atau sore hari. Datuk Pakkalimbungan mempunyai nama asli yaitu Syekh Muhammad Amir, pada masa hidupnya pada tahun 1912 beliau adalah seorang muballiq besar dan sangat dikagumi oleh masyarakat sekitar Bantaeng. Sebenarnya di Bantaeng pernah ada beberapa Muballiq besar diantaranya Syekh Nur Baharuddin di Masjid Taqwa Tompong pada tahun 1889 dan Syekh Tuan Abdul Gani di Bissampole pada tahun 1800.
Ironisnya tempat Makam Datuk Pakkalimbungang yang masyarakat sering menyebutnya Dg Toa ini masih dijadikan tempat untuk meminta sesuatu diakibatkan karena kurangnya pengetahuan agama yang dimilikinya hal inilah yang membuat sebagian masyarakat Bantaeng merasa cemas dengan perilaku ini yang agak menyimpang dengan agama islam.
Untuk mengetahui lebih dekat makam dari Datuk Pakkalimbungang ini anda dapat berkunjung kesana tanpa hari-hari tertentu…
Setiap hari, makam I ni ramai dikunjungi orang pada hari minggu, para pengunjung yang dating sangat antusias bahkan jumlahnya mencapai ratusan orang. Mereka dating bersama keluarganya diwaktu pagi dan pulang pada siang atau sore hari. Datuk Pakkalimbungan mempunyai nama asli yaitu Syekh Muhammad Amir, pada masa hidupnya pada tahun 1912 beliau adalah seorang muballiq besar dan sangat dikagumi oleh masyarakat sekitar Bantaeng. Sebenarnya di Bantaeng pernah ada beberapa Muballiq besar diantaranya Syekh Nur Baharuddin di Masjid Taqwa Tompong pada tahun 1889 dan Syekh Tuan Abdul Gani di Bissampole pada tahun 1800.
Ironisnya tempat Makam Datuk Pakkalimbungang yang masyarakat sering menyebutnya Dg Toa ini masih dijadikan tempat untuk meminta sesuatu diakibatkan karena kurangnya pengetahuan agama yang dimilikinya hal inilah yang membuat sebagian masyarakat Bantaeng merasa cemas dengan perilaku ini yang agak menyimpang dengan agama islam.
Untuk mengetahui lebih dekat makam dari Datuk Pakkalimbungang ini anda dapat berkunjung kesana tanpa hari-hari tertentu…